Bahaya Tidur Ngorok Bagi Tubuh Yang Paling Mengerikan
11.56
Add Comment
Apakah anda sering mendengar dengkuran di malam hari? Mungkin bunyi itu berasal dari tetangga atau keluarga anda sendiri. Banyak orang menganggap bahwa tidur yang nyenyak biasanya disertai dengan bunyi ngorok. Makin keras bunyi tersebut, makin pulas tidurnya. Benarkah anggapan menyerupai itu?
Tidur ngorok dalam istilah kedokteran disebut sleep apnea, atau dalam bahasa Inggris disebut snoring. Sekitar 50 persen pria mengalami kondisi ini, dan satu dari empat orang wanita biasa ngorok ketika tidur malam. Penyebabnya yaitu terusan nafas pada pria pada umumnya lebih sempit.
Perlu anda tahu, bahwa mendengkur ketika tidur tidaklah menawarkan kualitas tidur yang baik. Justru sebaliknya, dengkuran dapat menjadi indikasi adanya penyakit tertentu yang harus diwaspadai.
Penyebab tidur ngorok
Suara desis atau krok-krok yang keluar dari mulut, biasanya terjadi ketika seseorang sangat lelap dalam tidurnya. Dalam keadaan pulas, terusan nafas akan menjadi sempit. Kondisi ini menyebabkan otot-otot terusan nafas mengendur, membuatnya lebih mudah bergetar. Getaran otot-otot ini menyebabkan terusan pernafasan terhalang dan timbullah bunyi ngorok. Faktor penyebab mendengkur termasuk di bawah ini:
Terlalu lelah
Mendengkur yang disebabkan oleh kelelahan tidak berbahaya bagi tubuh anda. Kelelahan menyebabkan tidur menjadi nyenyak, sehingga otot-otot pada terusan nafas menjadi lentur. Sehingga mudah bergetar dan menimbulkan bunyi ketika bernafas.
Gangguan tenggorokan
Sakit flu dan polip membuat penderita sulit untuk bernafas melalui hidung. Efeknya, tekanan udara pada terusan pernapasan makin besar hingga menimbulkan bunyi dengkuran. Ngorok akhir radang amandel akan hilang jikalau penyakit telah sembuh.
Faktor usia
Makin bau tanah usia seseorang, otot-otot tubuh makin kendur. Hal ini juga berlaku pada otot-otot di sekitar tenggorokan.
Kegemukan
Makin gemuk seseorang, makin banyak timbunan lemak dalam tubuhnya. Tumpukan lemak juga terjadi di sekitar tenggorokan, sehingga menutupi jalan nafas. Mendengkur pada orang gemuk dapat hilang, ketika berat tubuhnya menjadi ideal atau kurus.
Posisi terlentang ketika tidur
Pada posisi ini, otot-otot tenggorokan menjadi lebih lentur sehingga mudah bergetar ketika udara melewatinya. Ngorok yang disebabkan oleh posisi tidur menyerupai itu, tidaklah berbahaya bagi kesehatan.
Mendengkur secara terus-menerus dapat membahayakan kesehatan tubuh. Tubuh akan kekurangan asupan oksigen, sehingga banyak fungsi organ yang tidak bekerja dengan semestinya. Dampak buruk ngorok terhadap kesehatan pada jangka panjang menyerupai berikut ini:
1. Gangguan fungsi otak
Studi ilmiah yang diumumkan oleh jurnal "Sleep" di tahun 2008, menawarkan hasil pencitraan otak yang mengalami kerusakan pada pendengkur. Kerusakan fungsi otak yang terjadi menyerupai pikun (daya ingat yang buruk), dan emosi tidak stabil.
2. Risiko diabetes
Kebiasaan mendengus setiap tidur malam dapat mengganggu metabolisme dalam tubuh. Ketika metabolisme kacau, maka pemecahan glukosa tidak dapat berlangsung dengan baik. Tubuh pun lebih resisten terhadap hormon insulin.
3. Tekanan darah tinggi
Tidur ngorok menyebabkan tekanan berpengaruh pada terusan nafas. Jika kondisi ini terjadi secara berulang-ulang pada jangka panjang, akan berakibat tekanan darah melonjak. Begitu juga, penderita hipertensi juga rentan dengan kebiasaan ngorok.
4. Obesitas
Risiko kegemukan pada orang Eropa lebih tinggi dibandingkan pada orang Asia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur rahang dan leher antara keduanya. Ngorok berakibat tidur menjadi terpotong-potong sehingga mengganggu hormon-hormon yang mengendalikan nafsu makan. Pelajari: 7 cara cepat menurunkan berat tubuh yang aman
5. Risiko stroke
Mengorok yang terjadi setiap tidur malam dapat memicu penyumbatan pembuluh darah. Jika kebiasaan ini berlangsung secara terus-menerus, dapat menyebabkan darah menjadi kental. Dampaknya yaitu pembuluh darah di otak dapat tersumbat (stroke).
6. Depresi
Segera atasi gangguan tidur dengan tepat, karena merenguh terlalu sering ketika tidur rentan dengan risiko depresi. Penelitian menawarkan bahwa mengorok yang berlangsung pada jangka panjang, punya risiko tinggi terhadap deperesi.
7. Risiko serangan jantung
Melengkur ketika tidur dapat menjadikan detak jantung tidak beraturan. Suara krok dengan frekuensi tidak teratur, kadang disertai mimpi buruk dan mengigau. Kondisi ini dapat memicu risiko serangan jantung, jikalau tidak diatasi dengan baik.
Pada dasarnya tidak ada. Penelitian yang pernah dilakukan di University of California memang menawarkan bahwa partisipan yang punya kebiasaan ngorok, tubuh mereka lebih banyak memperabukan kalori ketika tidur. Namun hal ini mengkin dipengaruhi oleh banyak faktor, menyerupai mimpi buruk, detak jantung yang cepat, dan kegiatan sistem saraf lainnya.
Ibaratnya, maukah anda memiliki tubuh langsing tapi fikiran kacau karena sering terdiam dan tidak kesampaian? Tentu saja tidak, kan?
Nah, itulah 7 ancaman mendengkur atau ngorok bagi kesehatan kita. Untuk mengatasi gangguan tersebut, mungkin akan dibahas pada artikel selanjutnya. Sangat menarik: Alasan kenapa harus tidur 8 jam setiap hari
Tidur ngorok dalam istilah kedokteran disebut sleep apnea, atau dalam bahasa Inggris disebut snoring. Sekitar 50 persen pria mengalami kondisi ini, dan satu dari empat orang wanita biasa ngorok ketika tidur malam. Penyebabnya yaitu terusan nafas pada pria pada umumnya lebih sempit.
Perlu anda tahu, bahwa mendengkur ketika tidur tidaklah menawarkan kualitas tidur yang baik. Justru sebaliknya, dengkuran dapat menjadi indikasi adanya penyakit tertentu yang harus diwaspadai.
Penyebab tidur ngorok
Suara desis atau krok-krok yang keluar dari mulut, biasanya terjadi ketika seseorang sangat lelap dalam tidurnya. Dalam keadaan pulas, terusan nafas akan menjadi sempit. Kondisi ini menyebabkan otot-otot terusan nafas mengendur, membuatnya lebih mudah bergetar. Getaran otot-otot ini menyebabkan terusan pernafasan terhalang dan timbullah bunyi ngorok. Faktor penyebab mendengkur termasuk di bawah ini:
Terlalu lelah
Mendengkur yang disebabkan oleh kelelahan tidak berbahaya bagi tubuh anda. Kelelahan menyebabkan tidur menjadi nyenyak, sehingga otot-otot pada terusan nafas menjadi lentur. Sehingga mudah bergetar dan menimbulkan bunyi ketika bernafas.
Gangguan tenggorokan
Sakit flu dan polip membuat penderita sulit untuk bernafas melalui hidung. Efeknya, tekanan udara pada terusan pernapasan makin besar hingga menimbulkan bunyi dengkuran. Ngorok akhir radang amandel akan hilang jikalau penyakit telah sembuh.
Faktor usia
Makin bau tanah usia seseorang, otot-otot tubuh makin kendur. Hal ini juga berlaku pada otot-otot di sekitar tenggorokan.
Kegemukan
Makin gemuk seseorang, makin banyak timbunan lemak dalam tubuhnya. Tumpukan lemak juga terjadi di sekitar tenggorokan, sehingga menutupi jalan nafas. Mendengkur pada orang gemuk dapat hilang, ketika berat tubuhnya menjadi ideal atau kurus.
Posisi terlentang ketika tidur
Pada posisi ini, otot-otot tenggorokan menjadi lebih lentur sehingga mudah bergetar ketika udara melewatinya. Ngorok yang disebabkan oleh posisi tidur menyerupai itu, tidaklah berbahaya bagi kesehatan.
Bahaya Tidur Ngorok Bagi Tubuh Yang Paling Mengerikan
Mendengkur secara terus-menerus dapat membahayakan kesehatan tubuh. Tubuh akan kekurangan asupan oksigen, sehingga banyak fungsi organ yang tidak bekerja dengan semestinya. Dampak buruk ngorok terhadap kesehatan pada jangka panjang menyerupai berikut ini:
1. Gangguan fungsi otak
Studi ilmiah yang diumumkan oleh jurnal "Sleep" di tahun 2008, menawarkan hasil pencitraan otak yang mengalami kerusakan pada pendengkur. Kerusakan fungsi otak yang terjadi menyerupai pikun (daya ingat yang buruk), dan emosi tidak stabil.
2. Risiko diabetes
Kebiasaan mendengus setiap tidur malam dapat mengganggu metabolisme dalam tubuh. Ketika metabolisme kacau, maka pemecahan glukosa tidak dapat berlangsung dengan baik. Tubuh pun lebih resisten terhadap hormon insulin.
3. Tekanan darah tinggi
Tidur ngorok menyebabkan tekanan berpengaruh pada terusan nafas. Jika kondisi ini terjadi secara berulang-ulang pada jangka panjang, akan berakibat tekanan darah melonjak. Begitu juga, penderita hipertensi juga rentan dengan kebiasaan ngorok.
4. Obesitas
Risiko kegemukan pada orang Eropa lebih tinggi dibandingkan pada orang Asia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur rahang dan leher antara keduanya. Ngorok berakibat tidur menjadi terpotong-potong sehingga mengganggu hormon-hormon yang mengendalikan nafsu makan. Pelajari: 7 cara cepat menurunkan berat tubuh yang aman
5. Risiko stroke
Mengorok yang terjadi setiap tidur malam dapat memicu penyumbatan pembuluh darah. Jika kebiasaan ini berlangsung secara terus-menerus, dapat menyebabkan darah menjadi kental. Dampaknya yaitu pembuluh darah di otak dapat tersumbat (stroke).
6. Depresi
Segera atasi gangguan tidur dengan tepat, karena merenguh terlalu sering ketika tidur rentan dengan risiko depresi. Penelitian menawarkan bahwa mengorok yang berlangsung pada jangka panjang, punya risiko tinggi terhadap deperesi.
7. Risiko serangan jantung
Melengkur ketika tidur dapat menjadikan detak jantung tidak beraturan. Suara krok dengan frekuensi tidak teratur, kadang disertai mimpi buruk dan mengigau. Kondisi ini dapat memicu risiko serangan jantung, jikalau tidak diatasi dengan baik.
Apakah manfaat mendengkur bagi tubuh?
Pada dasarnya tidak ada. Penelitian yang pernah dilakukan di University of California memang menawarkan bahwa partisipan yang punya kebiasaan ngorok, tubuh mereka lebih banyak memperabukan kalori ketika tidur. Namun hal ini mengkin dipengaruhi oleh banyak faktor, menyerupai mimpi buruk, detak jantung yang cepat, dan kegiatan sistem saraf lainnya.
Ibaratnya, maukah anda memiliki tubuh langsing tapi fikiran kacau karena sering terdiam dan tidak kesampaian? Tentu saja tidak, kan?
Nah, itulah 7 ancaman mendengkur atau ngorok bagi kesehatan kita. Untuk mengatasi gangguan tersebut, mungkin akan dibahas pada artikel selanjutnya. Sangat menarik: Alasan kenapa harus tidur 8 jam setiap hari
0 Response to "Bahaya Tidur Ngorok Bagi Tubuh Yang Paling Mengerikan"
Posting Komentar