-->

10 Bahaya Diet Tinggi Protein Bagi Tubuh

Diet tinggi protein kini menjadi tren bagi semua pelaku diet, terutama di kalangan remaja. Diet tinggi protein memang dapat mengurangi berat tubuh dengan instan, sehingga tubuh lebih langsing dengan cepat. Program diet ini tidak menyampaikan adanya ancaman pada semester pertama. Namun, tahukah anda efek pada jangka panjang?

10 Bahaya Diet Tinggi Protein Bagi Tubuh
Program diet tinggi protein juga banyak diikuti oleh para pria, yang ingin menurunkan berat tubuh dan membentuk otot.

Berdasarkan penelitian, jenis diet ini ternyata dapat menyebabkan problem kesehatan pada jangka panjang. Pemicunya yaitu kekurangan air dan kehilangan massa otot. Padahal lemak tidak berkurang secara signifikan.

Efek samping dari diet tinggi protein dapat timbul pada jangka panjang, atau setelah aktivitas diet berlangsung selama lebih dari 8 bulan. Sebelum anda memutuskan untuk mengikuti jenis diet ini, sebaiknya ketahui apa saja bahayanya bagi kesehatan.


10 Bahaya Diet Tinggi Protein Bagi Tubuh


Pelaku diet tinggi protein dianjurkan untuk menghindari makanan berkarbohidrat dan berkalori tinggi. Jadi, mereka hanya menerima asupan protein tinggi saja. Kebutuhan protein setiap hari yaitu sekitar 0,8-1 gram per kg berat badan. Bahaya diet protein tinggi lebih besar daripada manfaatnya. Berikut ini yaitu ancaman diet tinggi protein:

1. Dehidrasi


Diet tinggi protein tanpa asupan karbohidrat, akan meningkatkan sekresi urin sehingga tubuh mengalami dehidrasi.

2. Gangguan ginjal

Asupan protein berlebihan akan memaksa ginjal untuk bekerja berat, sehingga menurunkan fungsinya. Kondisi ini akan mengganggu kinerja ginjal, sehingga terbentuk endapan protein yang pada balasannya menyebabkan batu ginjal.

3. Ketosis

Tanpa asupan karbohidrat, maka tubuh akan memecah lemak untuk sumber energi. Proses ini disebut ketosis. Metabolisme lemak akan menghasilkan produk sampingan berupa keton. Ketika tubuh kurang asupan glukosa, maka hati akan mengubah lemak menjadi asam keton, yang digunakan sebagai energi bagi otot.

Ketone dapat merusak fungsi organ dan memicu problem kesehatan menyerupai penyakit asam urat, radang sendi (arthritis), kerikil ginjal, dan gagal ginjal. Ketone berlebih juga menyebabkan rasa mual dan wangi lisan tidak sedap.

4. Osteoporosis

Untuk memecah protein dalam jumlah besar, maka produksi asam akan meningkat. Kadar asam yang berlebih akan dihilangkan dengan santunan kalsium. Nah, kalsium ini diambil dari tulang, sehingga secara berangsur-angsur tulang menjadi keropos (osteoporosis). Untuk mengurangi efek ini, maka konsumsi kalsium harus ditambah.

5. Iritasi usus

Konsumsi protein tinggi secara berlebihan dapat memicu sindrom iritasi usus (IBS), yang ditandai dengan kram, perut kembung, nyeri perut, diare, dan sembelit. Jadi, penderita berada dalam kondisi antara konstipasi dan diare.

6. Gangguan pencernaan

Dengan konsumsi protein dalam jumlah banyak, akan menyebabkan kenyang lebih lama. Makanan yang kaya protein umumnya rendah serat. Kekurangan serat dapat mengganggu sistem cerna.

7. Kurang gizi

Pelaku diet ini hanya mendapat asupan protein tinggi, tetapi kekurangan pasokan vitamin, karbohidrat, kalsium, mineral, dan lemak tak jenuh. Menu diet yang tidak seimbang akan menyebabkan tubuh mengalami kekurangan gizi.

8. Alergi

Dampak buruk lainnya akhir diet tinggi protein yaitu turunnya imunitas tubuh terhadap alergen, menyerupai makanan terntentu, polusi, dan materi kimia. Pelaku diet ini lebih rentan terhadap alergi.

9. Memicu penyakit jantung

Makanan tinggi protein jikalau dikonsumsi secara berlebihan akan meningkatkan risiko kolesterol tinggi. Tentu saja, kondisi ini juga memicu risiko penyakit jantung. Penelitian ilmiah pada tahun 2012, menyampaikan bahwa protein hewani banyak mengandung lemak jenuh. Konsumsi lemak jenuh secara terus-menerus akan meningkatkan risiko serangan jantung sampai sebesar 34 persen pada pria.

10. Memicu kanker

Protein memang sangat diperlukan oleh tubuh. Tetapi asupan protein yang melebihi kebutuhan, dapat memicu penyakit kanker. Risiko ini lebih tinggi pada orang tua.

Nah, itulah 10 Bahaya Diet Tinggi Protein Bagi Tubuh. Untuk menurunkan berat tubuh dengan aman, syarat utamanya yaitu olahraga teratur dan menjalani gaya hidup sehat.


Berlangganan artikel terbaru via email (GRATIS):

0 Response to "10 Bahaya Diet Tinggi Protein Bagi Tubuh"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel